1. Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
Ilmu adalah suatu pengetahuan yang
terurai secara sistematis dan terorganisasi, mempunyai metode dan bersifat
universal. Sedangkan penelitian adalah suatu penyelidikan yang hati-hati dan
secara teratur terhadap suatu objek tertentu untuk memperoleh suatu kebenaran
atau bukti kebenaran. Dari batasan ilmu dan penelitian ini, dapat di tarik
suatu hubungan bahwa dalam menyusun suatu pengetahuan yang sistematis, dan
untuk mencapai sifat yang universal, ilmu memerlukan metoda tertentu yang
disebut penelitian. Hubungan ilmu dan penelitian ini sebagai “hasil” dan
“proses”. Penelitian adalah prosesnya, sedangkan ilmu adalah “hasil” dari
proses tersebut. (Almack,1930)
Ilmu dan penelitian adalah sama-sama
suatu proses, sedangkan hasil dari proses tersebut adalah “kebenaran” (truth). Pendapat ini beralasan karena memang
ilmu itu tidak statis, tetapi berkembang, dan dalam perkembangan ilmu selalu
melalui suatu proses, dan proses ini adalah penelitian. Oleh sebab itu dapat diambil
kesimpulan bahwa ilmu itu memang hasil, tetapi juga proses. Kemudian pertanyaan
timbul, apa hasil dari ilmu, adalah
kebenaranan atau teori yang dicapai melalui penelitian ilmu, atau penelitian
ilmiah. Jadi penelitian pada prinsipnya adalah metode yang digunakan oleh ilmu
untuk memperoleh kebenaran empiris. Oleh sebab itu penelitian pada prinsipnya
adalah metode ilmu pengetahuan (scientific
method). (Whitney,1960)
Dalam menyusun teori-teori ilmu
pengetahuan tentang alam dan isinya ini, maka manusia tidak lagi mempergunakan
metode yang bersifat normative dan deduktif, tetapi kombinasi antara deduktif
dan induktif (berpikir dari hal-hal yang khusus kepada hal-hal yang bersifat
umum), dengan jembatan yang berupa pengujian hipotesis. Selanjutnya, proses ini
di kenal sebagai “Metoda deducto hipotetico verivikatif”, dan metode ini
dipakai sebagai dasar pengembangan metode ilmiah yang lebih dikenal dengan Metode Penelitian. (Soekidjo
Notoatmodjo,2012)
Apabila pengetahuan itu mempunyai
sasaran yang tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek
tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan
diakui secara universal, maka terbentuklah ilmu, atau sering disebut ilmu
pengetahuan. (Soekidjo Notoatmodjo,2012)
Research ialah penyelidikan atau
pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu
pengetahuan. (The Advanced Learner’s Dictionaryof Current English,1961)
Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang
sistematis dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan
yang bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari( Indriantoro& Supomo,
1999)
Riset adalah suatu cara sistematik
untuk maksud meningkatkan,memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat
di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverivikasi) oleh peneliti lain.
(Fellin, Tripodi dan Meyer, 1969)
Penelitian adalah suatu penyelidikan
atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam
mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsipdengan menggukan langkah-langkah
tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk
menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah.
Penelitian adalah pemikiran yang
sistematis berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta. (David H Penny)
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.
(Sugiyono,2004)
Ilmu pengetahuan berkembang secara terus menerus, sebagai akibat rasa
keingintahuan manusia terhadap suatu hal dan hasrat untuk meningkatkan harkat
hidup sehingga kehidupan menjadi ringan dan nyaman. Ilmu pengetahuan telah
dimulai jauh sebelum sejarah manusia dicatat. Kebanyakan ilmu pengetahuan yang
ada sekarang bersumber dari kitab – kitab suci, dan terus mengalami
perkembangan hingga saat ini, seperti anatomi, fisiologi, biokimia, ilmu
keperawatan, ilmu kebidanan dan lain–lain. Ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh
dua factor yakni:
1. Usaha
manusia untuk memperbaiki hidupnyadengan menaklukkan fenomena alam
2. Hasrat
manusia untuk ingin mengerti dan menerangkan segala sesuatu disekelilingnya
Ilmu
pengetahuan berkembang dan bercabang seperti dahan pohon, dimulai dari ilmu
agama bercabang-bercabang menjadi lebih spesifik hingga seperti mata kuliah
dalam perguruan tinggi. Ilmu pengetahuan tidak akan berkembang tanpa
penelitian, sebaliknya penelitian tidak akan ada apabila tidak di dalam
kerangka ilmu tertentu. Batas ilmu pengetahuan ditentukan oleh metode ilmiah, sesuatu yang dapat diterangkan dengan metode
ilmiah pada saat sekarang atau masa mendatang akan menjadi ilmu pengetahuan.
Metode ilmiah juga dipakai untuk menyatakan tujuan ilmu pengetahuan yaitu ilmu
pengetahuan bertujuan untuk menyusun dan menggunakan teori. Ilmu pengetahuan digunakan
untuk mencari kebenaran relative, Karena kebenaran absolute tidak dapat diselidiki
lebih lanjut. Ilmu pengetahuan tidak menilai keputusan moral, tetapi pemakaian ilmu
yang menilainya.
Ilmu pengethuan
merupakan pengetahuan yang diperoleh dari metode ilmiah. Kegiatan metode ilmiah
mempunyai beberapa asumsi dasar yang kebenarannya kita terima tanpa memerlukan pembuktian
(postulat). Postulat yang mendasari metode ilmiah adalah bahwa benda di bumi mempunyai
perbedaan dan kesamaan sehingga muncul perbandingan (komparatif) dan konsep pengukuran,
benda dan kejdaian empiris dalam waktu tertentu (relative) selalu berubah,
serta setiap perubahan terjadi akibat adanya sebab tertentu. Ketiga hal ini selalu
mendasari dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. (Suryono,2010)
Sangat penting bagi mahasiswa mempelajari metode penelitian karna dalam hal tersebut kan menjadi bekal untuk mengadakan penelitian dalam rangka penulisan skripsi atau tesisnya. dan bagi calon sarjana sudah jelas ditegaskan bahwa sarjana harus dapat meneliti,karena hanya dengan penelitianlah
ilmu dapat dikembangkan.
(Suharisimi Arikunto, 2006)
2. Jenis-Jenis Penelitian
Metode Penelitian dikelompokkan dalam dua
tipe utama yaitu kuantitatif dan
kualitatif.
a. Penelitian
kuantitatif
Metode
penelitian kuantitatif merupakan
penelitian empiris di mana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat
dihitung/ angka. Penelitian kuantitatif memerhatikan pada pengumpulan dan
analisis data dalam bentuk numeric. (Punch,1988)
b. Penelitian
kualitatif
Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam
tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu
individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu
setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,
komprehensif, dan holistik. (Bogdan
dan Taylor,1992)
Berdasarkan metode
yang digunakan, penelitian kesehatan dapat di golongkan menjadi dua kelompok
besar, yakni:
1. Metode
penelitian survey (survey research method)
Penelitian
survey adalah suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan intervensi
terhadap subjek penelitian (masyarakat), sehingga sering disebut penelitian
nonekserimen. Penelitian survey dibagi lagi menjadi dua,yaitu yang bersifat
deskriptif dan analitik.
Penelitian
survey yang bersifat analitik dibagi lagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Potong
silang (Cross Sectional)
b. Studi
retrospektif (retrospective study)
c. Studi
prospektif (cohort)
2. Metode
penelitian eksperimen
Dalam
penelitian eksperimen atau percobaan, peneliti melakukan percobaan atau
perlakuan terhadap variable independennya, kemudian mengukur akibat atau
mengukur percobaan tersebut pada dependen variable.
Ditinjau
dari segi manfaatnya atau kegunaannya, penelitian kesehatan dapat digolongkan
menjadi:
a. Penelitian
dasar (basic of fundamental research)
b. Penelitian
terapan (applied research)
c. Penelitian tindakan
(action research)
d. Penelitian
evaluasi (evaluation research)
3. Surveilans
(surveillance)
Penelitian
yang terus-menerus dilakukan dalam rangka memantau perkembangan suatupenyakit
disebut surveilans. (Soekidjo Notoatmodjo, 2012)
3. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian erat hubungannya dengan jenis penelitian yang akan dilakukan. Tujuan
penelitian penjelajahan berbeda dengan penelitian pengembangan, berbeda pula
dengan tujuan penelitian verifikatif. Demikian pula penelitian dasar, akan lain
tujuannya dengan penelitian terapan, penelitian tindakan, dan berbeda dengan
penelitian evaluasi. Tetapi secara umum tujuan semua jenis penelitian kesehatan itu antara lain adalah :
a. Menemukan
atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang kesehatan
atau kedokteran.
b. Mengadakan
analisis terhadap hubungan atau interaksi antara fakta-fakta yang ditemukan
dalam bidang kesehatan atau kedokteran.
c. Menjelaskan
tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya serta hubungannya dengan teori -
teori yang ada.
d. Mengembangkan
alat, teori atau konsep baru dalam bidang kesehatan/kedokteran yang memberi
kemungkinan bagi peningkatan kesehatan masyarakat khususnya, dan kesejahteraan
umat manusia pada umumnya.
Pendapat
lain mengelompokkan tujuan kesehatan/kedokteran itu menjadi tiga, yaitu :
a. Untuk
menemukan teori, konsep, dan atau generalisasi baru tentang
kesehatan/kedokteran
b. Untuk
memperbaiki atau modifikasi teori, system atau program pelayanan
kesehatan/kedokteran
c. Untuk
memperkokoh teori, konsep,system, atau generalisasi yang sudah ada.
DAFTAR PUSTAKA
Indriantoro & Supomo,1999
Notoadmodjo,
Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Saryono.
2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jogjakarta: Mitra Cendikia press
Sugiyono. 2009.Metode
Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
No comments:
Post a Comment